Heboh Penganti Minta Tamu Bayar Rp 170 Ribu buat Makan Prasmanan, Ini Faktanya!



DOYAN MAKAN - Heboh pasangan pengantin menarik biaya untuk para tamunya yang hadir. Tamu yang ingin menikmati prasmanan dikenakan biaya Rp 170.000. Ini fakta sesungguhnya.

Biasanya setiap kali datang ke pesta pernikahan ada tradisi tamu memberikan hadiah kepada pegantin. Di indonesia sendiri, selain kado, tamu juga biasa memberikan amplop berisi uang.

Uang tersebut juga tidak dipatok, melainkan seikhlas tamu yang memberikan. Namun, heboh ada sepasang pegantin yang menarik biaya untuk para tamunya yang hadir.

Baru-baru ini viral di media sosial sebuah poster undangan pesta pernikahan. Tertulis bahwa pesta pernikahan itu adalah milik pasangan Hasiam dan Baiti.

Dilansir dari World of Buzz (16/07) pesta pernikahan tersebut akan di gelar pada 25 Desember 2022 di The Light House. Penang. Di dalam undangannya juga terdapat informasi tentang tarikan biaya untuk
beberapa kegiatan.

Salah satunya untuk menikmati jamuan makanan atau prasmanan yang biasa dihidangkan saat pesta pernikahan. Untuk bisa menikmati prasmanan di sana, tamu harus membayar Rp 170.000 per orang.

Padahal umumnya, dalam pesta pernikahan para tamu dibebaskan menikmati jamuan makan tanpa
adanya biaya. Mulai dari nasi, lauk, sayur, minuman hingga makanan penutup.

Bukan hanya itu, tarikan biaya juga dikenakan untuk beberapa kegiatan lain. Seperti tiket masuk seharga Rp 170.000 per orang dan foto dengan peganti Rp 67.000 per foto.



Selain itu, ada juga biaya Rp 10.000 untuk reques perlagu, karoke untuk dua lagu seharga Rp 67.000. Namun, jika tamu memberikan hadiah, maka ada potongan harga 50%

Poste undangan pernikahan itu pun menuai pro dan kontra. Ada yang menganggap sebagai hal wajar,
karena untuk mengadakan pesta pernikahan memang sangatlah mahal.

Sementara itu, tak sedikit yang menganggap bahwa tindakan tersebut tidak elok. Namun teryata, tradisi kondangan di setiap negara berbeda - beda.

sepertu di China dan Korea misalnya yang menganggap biaya untuk tamu adalah wajar. Karena di sana, tamu akan membayar per meja atau per kepala jika mereka ingin hadir.

"Jadi media itu adalah milik mereka dari awal sampai akhir, tamu membayar untuk datang," tulis netizen.





Namun, netizen Malaysia dan Indonesia menganggap bahwa hal tersebut tidak sejalan dengan ajaran Islam. Sebab di ajaran Islam, seseoarang yang mengadakan resepsi atau hajatan diibarakan sebagai sedekah.

"Ini adalah kebalikkan dari pada yang secara tradisional dipraktekkan dalam islam. Anda memiliki tradisi dengan maksud untuk memberi makan, tidak peduli apakah itu 100 atau 1.000 orang," tulis netizen lainnya.

Namun, terlepas dari semua pro dan kontra dari poster undangan pernikahan tersebut, terungkap bahwa poster itu adalah hoax atau palsu.

Ada seorang netizen yang menghubungi pihak hotel tempat diadakannya pesta pernikahan. Namun, pihak hotel mengatakan bahwa tidak ada acara pernikahan yang digelas seperti yang tertulis di poster.
LihatTutupKomentar